REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa membantah pernyataan Rizal Ramli dengan menegaskan bahwa tugas utama TNI AD adalah menjaga keamanan. Ia menyatakan TNI AD tidak memiliki data pemilu.
"Info yang beredar di media sosial itu tidak benar. Tugas TNI AD adalah pengamanan, mulai dari masa kampanye hingga pemilu selesai. TNI tidak ditugaskan untuk mendata, karena itu tidak benar kalau TNI memiliki data pemilu," kata Jenderal Andika Perkasa kepada pers di Mabes TNI AD, Gambir, Jakarta, Senin (6/5).
Andika Perkasa mengatakan hal itu menjawab pertanyaan pers soal pernyataan Rizal Ramli pada akun twitternya yang menyebut ada seorang perwira menengah TNI AD berpangkat Letkol dan seorang Babinsa memiliki data pemilu. Menurut Andika Perkasa, anggota TNI atau Babinsa tidak memiliki data pemilu, tidak memiliki data perolehan suara pemilu 2019. "Tugas TNI AD adalah murni pengamanan dan berada di luar TPS," katanya.
Pada pemilu 2019, kata dia, TNI AD menurunkan personil sebanyak 162.000 di seluruh Indonesia, tugasnya murni untuk pengamanan membantu tugas kepolisian. Andika menyatakan aneh kalau ada yang menyebut TNI AD memiliki data data hasil pemilu, karena TNI AD tidak bertugas menghitung suara pemilu.
"Penghitungan suara pemilu adalah tugas KPU. Apalagi KPU juga masih melakukan penghitungan suara dan belum selesai. TNI tidak pernah melakukan intervensi kepada KPU," katanya.
Andika menegaskan, tugas anggota TNI AD sebagaimana yang ditugaskan Mabes TNI hanyalah pengamanan. Ini dilakukan mulai dari masa kampanye, distribusi logistik, saat pelaksanaan pemilu, dan sampai selesainya nanti.
Pada kesempatan tersebut, Andika juga berharap, masyarakat dapat memfilter informasi yang benar dan positif. Dia optimistis, masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas dan mampu memilah informasi, mana yang benar dan tidak benar.
Sebelumnya, mantan Menko Maritim Rizal Ramli menulis pada akun twitternya, Minggu (5/5), "Barusan belanja buah di supermarket. Didatangi ibu2 dan bapak yg saya tidak kenal. Ibu2 katakan, ''Pak Ramli harus bicara lebih keras, ini sudah ndak benar! Kemudian datang seorang Letkol AD, "Pak ini sudah kebangetan, laporan2 Babinsa PS sudah menang. Bahkan di komplex Paspampres!".
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook