REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Program Studi (Prodi) Sistem Informasi (SI) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri menggelar kegiatan seminar dengan mengusung tema “Big Data (Data Driven & Data Warehouse)”. Seminar tersebut diadakan di aula Kampus STMIK Nusa Mandiri Depok, Jawa Barat, Kamis (21/11).
Seminar ini dihadiri oleh ratusan peserta. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Big Data, Data Driven, Datawarehouse dan Data Scientist kepada mahasiswa prodi SI STMIK Nusa Mandiri, serta memberikan pemahaman pentingnya Big Data dalam dunia industri 4.0 dan pada era digital saat ini,” kata Popon, mewakili Kaprodi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Seminar ini menghadirkan pembicara Taufik Sutanto. Ia adalah founder-CEO tau-data Indonesian dan merupakan lulusan dari Queensland University of Technology (PhD – Data Science for Big Data), Tohoku University ( Research Program, Machine Learning), University of New South Wales (MscTech – Data Mining) dan University of Indonesia (Ssi – Mathematics/Computational Statistics).
“Data Driven dan Datawarehouse serta Big Data merupakan dua istilah yang sering didengar di era digital saat ini dan merupakan hal yang harus dimengerti dan dikuasai oleh mahasiswa yang bidang ilmunya memang ke arah teknologi komputer serta informatika,” jelas Taufik pada pemaparan materinya.

Para peserta seminar Big Data berfoto bersama dengan nara sumber.
Ia menambahkan, Data Driven serta Datawarehouse dan Big Data masih akan terus berkembang. Jadi ini merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa STMIK Nusa Mandiri. Hal itu mengingat STMIK Nusa Mandiri sudah memiliki latar belakang bidang teknologi dan informatika.
“Jadi kalian bisa mulai dari sekarang memfokuskan diri untuk menjadi seorang data scientist. Hal itu karena ke depannya profesi ini akan sangat dibutuhkan dan dicari di berbagai bidang industry,” ujarnya.
Selaras dengan yang disampaikan oleh narasumber, Popon juga mngungkapkan bahwa Prodi SI STMIK Nusa Mandiri berharap dengan terselenggaranya seminar ini mahasiswa sejak dini sudah dapat mengenal dan mempersiapkan ide kreatif dan inovatif mereka dalam pengolahan data menjadi sebuah peluang bisnis. Baik berbentuk start-up ataupun peluang lainnya dalam dunia teknologi.
“Mahasiswa harus bisa melihat dan mengambil peluang yang memang terlihat dari perkembangan yang ada di era digital saat ini. Ini penting agar dapat tetap menjadi seseorang yang kreatif dan inovatif di bidang teknologi tentunya,” tambahnya.
Popon menyebutkan, acara seminar ini berlangsung dengan baik. Hal itu terlihat dari interaktif mahasiswa dengan narasumber melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara bergantian.